“Zero Waste Mountaineering”, Mencoba Petualangan Gaya Baru
“The purpose of life is to live it, to taste experience to the utmost, to reach out eagerly and without fear for newer and richer experience.”- Eleanor Roosevelt

Sudah sejak lama pesan dari mantan first lady Amerika ini tergiang di kepala saya, betapa mencari pengalaman adalah sebuah bentuk perayaan untuk hidup. Petualangan menjadi salah satu cara paling menyenangkan bagi saya untuk mendapatkan pengalaman itu sendiri. Beberapa petualangan khususnya pendakian pada akhirnya menuntun saya pada satu titik bahwa ada sesuatu yang tidak semestinya. Jika dulu sebuah pendakian memberikan kesenangan tersendiri, nyatanya sekarang membawa kerisihan karena banyaknya sampah yang berserakan. Surat kabar bahkan mengabarkan bahwa sampah yang dihasilkan oleh pendaki Gunung Gede Pangrango misalnya mencapai 900 kg dalam sekali momen liburan (gedepangrango.org) dan pendaki Gunung Semeru mencapai 250 kg sampah per harinya. Saya sedih tentunya, juga merefleksikan diri apa yang bisa saya lakukan atas kondisi ini?
Sejak saat itulah saya dan kawan-kawan di perhimpunan Palawa Unpad mulai mendiskusikan hal ini hingga pada akhirnya tercetuslah bahwa jika tidak ingin nyampah di gunung maka tidak usah bawa sampah, kurang lebih begitu inti pembincangan kami. Pendakian yang kami lakukuan adalah Nihil Sampah atau Zero Waste Mountaineering istilah populernya.
Diskusi berlanjut bahkan sempat dibumbui perdebatan bahwa sejauh mana kami benar-benar bisa tidak membawa sampah ketika melakukan pendakian? Apakah mungkin bisa mengelap kotoran tanpa tissue, hanya dengan dedaunan? Atau bagaimana dengan prosedur wajib menggunakan kantong plastik sebagai lapisan anti basah di dalam ransel? Pada akhirnya kami memutuskan bahwa meski belum mampu melakukan “Zero Waste” sepenuhnya, kami mengupayakan untuk sangat meminimalisir penggunaan barang yang berpotensi menjadi sampah. Penggunaan barang berpotensi sampah yang mendapat toleransi adalah hanya atas pertimbangan keamanan. Maka, kami menerapkan Zero Waste Mountaineering ini dimulai dari menejemen perbekalan makanan, dan peralatan selama pendakian. Kami berkomitmen untuk tidak membawa bungkus plastic baik untuk makanan atau peralatan yang berpotensi menjadi sampah. Sebagai alternatif semua perbekalan kami simpan di wadah yang bersifat (pakai ulang) reusable, kantong kain dan kotak bekal misalnya.
