CatatanCatatan Perjalanan GunungUncategorized

Ngageulis Gunung Geulis, Dapat Bonus Sunrise dan Teman Baru


Bagi saya, perjalanan yang merupakan pendakian pertama saya ini, merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. Perjalanan yang cukup membuat kaki saya pegal karena belum terbiasa berjalan jauh, namun terbayar setelah melihat sunrise di pagi hari.


Oleh :  Alyaa Farah Qonitah (Catatan Calon Siswa Palawa)

Dua puluh September 2015, saya bersama empat belas mahasiswa  baru Universitas Padjadjaran mengikuti salah satu acara yang diselenggarakan oleh Palawa Unpad.  Kegiatan yang menjadi  agenda rutin di unit kegiatan ini. Ngageulis Gunung Geulis, nama kegiatannya, dilakukan sebagai upaya untuk membersihkan area lintasan menuju Gunung Geulis, gunung terdekat dari kampus UNPAD Jatinangor.

Kami mengawali perjalanan pada dini hari pukul 2.27 WIB dengan berkumpul di sekretariat Palawa Unpad, Jatinangor. Dengan mengambil  jalur Jatiroke, kami berangkat dari kampus Jatinangor. Sebenarnya, terdapat tiga jalur pendakian menuju Gunung Geulis, yaitu Jatiroke, Rancaekek, dan Cicabe.  Melewati Desa Jatiroke, sekitar dua puluh menit kami tiba di kaki Gunung Geulis. Di sini, kami mulai mengeluarkan senter dan headlamp untuk membantu perjalanan kami. Perjalanan pun dilanjutkan melintasi area perkebunan selama beberapa menit. Kami menemukan papan bertuliskan informasi mengenai Gunung Geulis seperti : jalur pendakian, ketinggiannya yang berada di 1281 meter di atas permukaan laut, hingga letak gunung tersebut yang berada di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Setelah beberapa saat, kami kembali melanjutkan perjalanan tanpa terburu-buru, mengingat banyak peserta yang baru kali pertama mendaki gunung dan jarang berolahraga.

Tak berapa lama, sayup-sayup terdengar suara adzan subuh. Kami beristirahat sejenak dan dengan santai menikmati pemandangan malam kota Bandung dan Jatinangor yang dipenuhi kerlap-kerlip cahaya lampu dari rumah, gedung, dan lampu-lampu kendaraan. Menurut salah seorang senior dari Palawa, kami akan tiba di puncak sebentar lagi. Kami lalu melanjutkan perjalanan melewati sisa-sisa bangunan tua, yang ternyata merupakan makam yang sangat terkenal di daerah tersebut.

Sekitar pukul lima, akhirnya kami tiba di puncak Gunung Geulis. Kami beristirahat untuk melaksanakan sholat subuh sambil menikmati segarnya udara pagi itu. Beberapa dari kami mulai mengeluarkan perlengkapan untuk memasak air. Menghangatkan badan dan perut dengan secangkir kopi dan Pop mie. Betul-betul nikmat rasanya saat itu. Sambil menghirup aroma kopi, kami menikmati sajian pemandangan yang terpampang di hadapan kami.

Perut telah terisi, badan pun telah hangat, kami kembali bersiap-siap untuk melanjutkan kegiatan. Langit di ufuk timur berubah menjadi oranye, mentari tampak muncul malu-malu menyapa dunia. Pemandangan yang indah kiranya dapat membayar lelahnya perjalanan yang telah kami tempuh semalam. Momen ini tentu saja tak kami sia-siakan begitu saja, apalagi bagi saya yang baru pertama kali mendaki gunung. Warna langit yang sungguh indah pagi itu, terekam dalam jepretan kamera kami.  Udara pagi Gunung Geulis begitu menyegarkan.

1
Sunrise di Gn Geulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *