Seminar dan Jelajah Karst
Seminar dan Jelajah Karst
Tak kenal maka tak sayang, demikian ujar bijak leluhur kita. Berangkat dari sanalah setidaknya kegiatan Seminar dan Jelajah Karst diniat-ikrarkan untuk dilaksanakan oleh Palawa Unpad. Sebagai langkah awal untuk mengonkretkan visi pelestarian dan pemanfaatan kawasan karst paradigma berkelanjutan, mulanya harus dikenalkan terlebih dahulu apakah yang dinamakan karst. Dengan pemahaman yang sewajarnya pada keberadaan karst, yang itu prosesnya dimulai dengan perkenalan, dibayangkan dapat melahirkan semangat memiliki dan peduli, perasaan sayang dan ikut merasa tersakiti jika terjadi upaya perusakan terhadap kawasan karst. Jadi sekali lagi, pada mulanya adalah “tak kenal maka tak sayang”.
Kawasan karst dikenal oleh Palawa Unpad sebagai sebuah medan bermain dan belajar. Sejak awal dekade 80-an, kegiatan penelusuran gua sudah digiati oleh anggota-anggotanya, bahkan pada simposium speleologi II yang digelar tahun 1984 di kampus Unpad, Jl Dipati Ukur, Bandung, Palawa Unpad sudah menyuarakan pentingnya membuat keseimbangan alam yang dalam konteks kegiatan itu khususnya tertuju pada kawasan karst atau bentang alam karst atau kawasan bentang alam karst. Meski demikian, sosialisasi peran penting kawasan karst bagi ekosistem harus terus digalakkan. Kampanye konservasi dan pemanfaatan secara bijak terhadap kawasan karst merupakan jalan panjang apalagi jika mengingat bahwa karst juga menjadi komoditas tambang yang cukup penting di tengah alam kebudayaan beton seperti sekarang ini.
Pada ekspedisi speleologi di akhir tahun 2011, Palawa Unpad menjadikan kawasan karst Rajamandala atau yang juga dikenal karst Citatah sebagai obyek studi yang diperbandingkan dengan kawasan karst di Laos Selatan, Ban Non Ping. Salah satu keluaran yang dihasilkan dari studi tersebut antara lain peluang dikembangkannya industri ekowisata yang berbasis komunitas/masyarakat serta menonjolkan fungsi edukasi. Presentasi ekspedisi dilakukan pada awal 2012 dan penyebar-luasan hasilnya secara berkelanjutan terus dilakukan pada kurun setelahnya sampai dengan saat ini. Maka Seminar dan Jelajah Karst ini tidak lepas dari proses kampanye jangka panjang yang perlu untuk dilakukan.
Peserta Seminar dan Jelajah Karst akan bertemu dengan tiga narasumber yang akan hadir dan memandu peserta merupakan para ahli di bidangnya masing-masing. Budi Brahmantyo adalah ahli geologi yang dikenal cukup perhatian terhadap kawasan karst dan kelestariannya. Beberapa bulan yang lalu, beliau maju sebagai saksi ahli dalam persidangan PTUN kasus kawasan karst Watuputih, Rembang. Titi Bachtiar adalah seorang ahli geografi dan petualang yang telah banyak menerbitkan buah pikirnya dalam bentuk buku. Ronald Agusta, ahli fotografi cum petualang yang menyebut dirinya sebagai pencinta gunung api (volcano lover). Beberapa karyanya diterbitkan oleh Badan Geologi dan Yayasan Palawa Indonesia, di antaranya bersubyek karst dan speleologi. Bersama para narasumber terpilih mari kita mengenal (kembali) karst kita.
Acara ini akan dilaksanakan pada,
Hari/tanggal: Sabtu, 7 November 2015
Lokasi: Aula kampus Unpad Jatinangor dan kawasan kars Citatah Waktu:
Seminar: 08.00-12.00 Jelajah Karst: 13.00-18.00
Catatan: (1) Untuk seminar tidak dipungut biaya! (2) Untuk (+) jelajah karst dipungut biaya Rp125.000 sudah termasuk makan, transport, retribusi, sertifikat dan buku.
Kuota terbatas.
Pendaftaran: http://goo.gl/forms/vjAJ5Px2hD
CP: Anisa +6281283920676 Line : anisaasri
Transfer ke BCA a/n Dewiyanti Mulyasih Rek.2791184551